SABAR DAN SYUKUR
Sabar dan Syukur
Sabar dan syukur kedua-duanya adalah kumparan untuk menangkap ayat-ayat
Allah. Sabar adalah kumparan untuk menangkap ayat Allah yang namanya
musibah. Syukur adalah kumparan untuk menangkap ayat Allah yang namanya
nikmat.
Sabar dan syukur adalah cermin dari keimanan dan
kepasrahan manusia kepada Allah. Jika Allah memberinya ujian, ia akan
bersabar, terus mengingat dan menyerahkan urusannya kepada Allah
sebagaimana dinyatakan Alquran (QS al-Baqarah/2: 165): “wa idza
ashabathum mushibatun qolu inna lillahi wa inna ilaihi ra’ji’un” (jika
mereka ditimpa musibah, mereka berkata sesungguhnya kami ini milik Allah
dan akan kembali kepada-Nya). Dan jika diberi nikmat, dia akan
bersyukur dan berdoa sebagaimana dinyatakan Alquran (al-An’am/6: 19):
“Rabbi awzi’ni an asykura ni’matakallaty an’amta alayya wa ala walidaty”
(Ya Tuhanku, anugerahilah aku kemampuan untuk mensyukuri nikmat yang
telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku).
Kebanyakan
manusia tidak bersyukur ketika diberi nikmat dan mengeluh ketika
ditimpa musibah. Ketika jaya, ia menyangka bahwa itu semata adalah hasil
dari kerja kerasnya. Ia kemudian meninggalkan Allah dan membanggakan
kemampuan dirinya. Ketika ditimpa mushibah, ia menyalahkan orang lain
dan mengutuk Allah.
Bersyukur harus dimulai dari nikmat-nikmat
terkecil dan sedikit, karena Rasul mengatakan: “Man lam yaskuril qalil
lam yasykuril katsir” (Siapa yang tidak bisa mensyukuri nikmat yang
sedikit, dia tidak akan mensyukuri yang banyak). Allah berjanji siapa
yang mensykuri nikmat-Nya, pasti Allah akan menambahnya lebih banyak
lagi. La in syakartum la azidannakum wa la in kafartum inna adzabi la
syadid (QS Ibrahim/14: 7)
Marilah kita belajar bersyukur dan bersabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar