Rabu, 03 Juli 2013

SABAR DAN SYUKUR

Sabar dan Syukur

 Sabar dan syukur kedua-duanya adalah kumparan untuk menangkap ayat-ayat Allah. Sabar adalah kumparan untuk menangkap ayat Allah yang namanya musibah. Syukur adalah kumparan untuk menangkap ayat Allah yang namanya nikmat.

Sabar dan syukur adalah cermin dari keimanan dan kepasrahan manusia kepada Allah. Jika Allah memberinya ujian, ia akan bersabar, terus mengingat dan menyerahkan urusannya kepada Allah sebagaimana dinyatakan Alquran (QS al-Baqarah/2: 165): “wa idza ashabathum mushibatun qolu inna lillahi wa inna ilaihi ra’ji’un” (jika mereka ditimpa musibah, mereka berkata sesungguhnya kami ini milik Allah dan akan kembali kepada-Nya). Dan jika diberi nikmat, dia akan bersyukur dan berdoa sebagaimana dinyatakan Alquran (al-An’am/6: 19): “Rabbi awzi’ni an asykura ni’matakallaty an’amta alayya wa ala walidaty” (Ya Tuhanku, anugerahilah aku kemampuan untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku).

Kebanyakan manusia tidak bersyukur ketika diberi nikmat dan mengeluh ketika ditimpa musibah. Ketika jaya, ia menyangka bahwa itu semata adalah hasil dari kerja kerasnya. Ia kemudian meninggalkan Allah dan membanggakan kemampuan dirinya. Ketika ditimpa mushibah, ia menyalahkan orang lain dan mengutuk Allah.

Bersyukur harus dimulai dari nikmat-nikmat terkecil dan sedikit, karena Rasul mengatakan: “Man lam yaskuril qalil lam yasykuril katsir” (Siapa yang tidak bisa mensyukuri nikmat yang sedikit, dia tidak akan mensyukuri yang banyak). Allah berjanji siapa yang mensykuri nikmat-Nya, pasti Allah akan menambahnya lebih banyak lagi. La in syakartum la azidannakum wa la in kafartum inna adzabi la syadid (QS Ibrahim/14: 7)

Marilah kita belajar bersyukur dan bersabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar